Pembinaan Moderasi Beragama

Uncategorized

Jakarta (Humas MTsN 3 Jakarta) — MTsN 3 Jakarta mengadakan “Pembinaan Moderasi Beragama Guru dan Pegawai oleh Anggota DPRD Komisi “E” Provinsi DKI Jakarta.” Acara pembinaan tersebut tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dengan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak. Pembinaan moderasi beragama tersebut diisi oleh Drs. KH. Muhammad Thamrin, MM, Anggota DPRD Jakarta Komisi “E” yang juga ditunjuk sebagai duta moderasi beragama di bidang sosial dan pendidikan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pembinaan Moderasi Beragama tersebut diikuti oleh 37 orang yang terdiri atas guru dan karyawan MTsN 3 Jakarta (12/04) berlangsung dari pukul 13.00 – 16.30 WIB. Pembinaan diikuti dengan khidmat dan antusias oleh para peserta pembinaan. Di samping materi yang sangat berkorelasi dengan kehidupan sehari-hari, materi juga diselingi dengan humor ringan dan segar sehingga pembinaan moderasi beragama berjalan dengan baik tanpa ada rasa bosan di dalamnya.

Beberapa hal yang disampaikan oleh Drs. KH. Muhammad  Thamrin, MM, di antaranya adalah bagaimana perasaan serta sambutan kita sebagai umat Islam dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan, bulan tarbiyah, bulan yang penuh ampunan dan kasih saying serta bulan yang penuh kedisiplinan. “Selama Bulan Suci Ramadhan, seseorang akan mengalami tiga tahapan yakni input, proses dan output,” jelas KH. Muhammad Thamrin, MM. “Selain itu keimanan seorang mukmin akan terlihat dari tiga hal  yaitu akidah yang kuat, ibadah yang benar, dan akhlak yang kokoh.” “Ketiga hal tersebut hendaknya dimiliki oleh seorang muslim yang baik dan memiliki keteguhan iman.”jelasnya. Beberapa hal yang mendasar yang disampaikan oleh Drs. KH. Muhammad Thamrin dapat disimpulkan bahwa “Orang yang beriman itu mengikuti Allah dan Rasulnya,” “Iman itu dilisankan dan ditanamkan dalam hati.” Hal itu tentu berkaitan dengan bagaimana seseorang muslim yang beriman menjalankan agamanya dengan niat yang konsisten, pemikiran yang jernih yang tentunya dilandaskan pada Alquran dan Hadits. Selain itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup terkecil yakni diri pribadi dan keluarga hingga lingkup yang lebih luas lagi yakni hubungan antar sesame manusia. Kesemuanya itu tentunya dapat dilatih dan diingatkan dalam momentum datangnya Bulan Suci Ramadhan sebagai bulan tarbiyah. Bulan yang di dalamnya penuh dengan latihan dan pembelajaran untuk menjadi muslimin dan mukminin yang lebih baik dari sebelumnya.

Wallahu a’lamu bisshawab.