Jakarta (Humas MTsN 3 Jakarta) – MTsN 3 Jakarta turut menghadiri acara Kick Off Jakarta Madrasah Competition (JMC), Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI), Launching Kurikulum Berbasis Cinta, sekaligus Penandatanganan Kontrak Prestasi Madrasah Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (24/9/2025) di HK Tower, Jakarta Timur. Acara dihadiri oleh jajaran pimpinan madrasah, mulai dari Direktur GTK Madrasah, Kepala Kantor Kementerian Agama, para kepala madrasah, wakil kepala madrasah, kepala tata usaha, guru, hingga siswa madrasah.
Acara dibuka dengan pemutaran overview kegiatan pendidikan dan pencapaian prestasi madrasah. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Viola Cempaka, S.E., M.Pd., menyampaikan laporan mengenai perkembangan prestasi madrasah di Jakarta. Berdasarkan data, madrasah telah berhasil meraih 2.724 prestasi di tingkat provinsi dan 11.605 prestasi di tingkat nasional. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan yang membanggakan bagi dunia pendidikan madrasah.
Jakarta Madrasah Competition (JMC) menjadi salah satu ajang terbesar yang digelar, dengan melibatkan 5.000 hingga 10.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari madrasah negeri, sekolah dasar, hingga sekolah menengah atas se-DKI Jakarta. Kompetisi ini mencakup berbagai bidang, meliputi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI), riset, keagamaan, seni, dan olahraga. Kehadiran JMC diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan potensi akademik maupun non-akademik peserta didik.
Selain membuka kegiatan JMC, acara kick off ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan kontrak prestasi madrasah tahun 2025. Penandatanganan dilakukan secara simbolis oleh tiga perwakilan madrasah, yakni MIN 21, MTsN 3, dan MAN 13. Kontrak prestasi ini menjadi komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas capaian prestasi di berbagai bidang pada tahun mendatang.
Dalam sambutan dan arahannya, Direktur GTK Madrasah, Dr. Faesal Musaad, M.Pd., menegaskan pentingnya peran Jakarta Madrasah Competition sebagai sarana pengembangan mutu pendidikan. Ia menekankan bahwa melalui ajang ini, madrasah diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu menembus universitas negeri favorit maupun perguruan tinggi luar negeri.
Dr. Faesal juga memperkenalkan penerapan kurikulum berbasis cinta di madrasah. “Kurikulum ini dirancang untuk memberikan ruang bagi guru dalam menyampaikan layanan pendidikan dengan penuh kasih sayang. Menurutnya, pendekatan ini tidak mengubah filosofi dasar pendidikan, melainkan memperkuat penanaman nilai-nilai akhlak dan moral peserta didik,” ungkapnya. Oleh karena itu Kurikulum Berbasis Cinta memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di kancah global dan berkarakter kebangsaan. Hal itu sesuai dengan Asta Cita Presiden dan Asta Protas Kementerian Agama Republik Indonesia.
Ia menambahkan, penerapan kurikulum berbasis cinta sangat relevan dalam membangun karakter siswa madrasah. Dengan pendekatan ini, peserta didik diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki keteguhan spiritual, kepedulian sosial, serta kecintaan pada tanah air. Pendidikan yang berbasis cinta dianggap sebagai fondasi penting dalam melahirkan generasi unggul berkarakter.
Kehadiran MTsN 3 Jakarta dalam acara ini menunjukkan komitmen madrasah untuk terus berperan aktif dalam setiap program pengembangan pendidikan. Partisipasi tersebut sekaligus menjadi motivasi bagi seluruh warga madrasah untuk memperkuat budaya prestasi, menginternalisasi nilai-nilai akhlak, dan mewujudkan visi madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.